Elegant Rose - Working In Background

C. #SIP AI & EXPERT SYSTEM


C.  #SIP AI (artificial intelligence) & Expert system
·      AI (Artificial Intelligent)




Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. AI merupakan aplikasi komputer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.
ü  Sejarah AI
AI pertama kali disebar hanya 2 tahun setelah General Electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan bisnis. Tahun itu adalah tahun 1956, dan istilah kecerdasan buatan pertama kali dibuat oleh John McCarthy sebagai tema suatu konferensi yang dilaksanakan di Dartmouth College. Pada tahun yang sama, program komputer AI yang pertama disebut Logic Theorist, diumumkan. Kemampuan Logic Theorist yang terbatas untuk berpikir (membuktikan teorema-teorema kalkulus) mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain disebut General Problem Solver (GPS), yang ditunjukkan untuk digunakan memecahkan segala macam masalah. Proyek ini ternyata membuat para ilmuwan yang pertama kali menyusun program ini kewalahan, dan riset AI dikalahkan oleh aplikasi-aplikasi komputer yang tidak terlalu ambisius seperti SIM dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang terus-menerus akhirnya membuahkan hasil dan itulah menjadi wilayah aplikasi komputer yang solid.

ü  Hubungan AI dan Kognisi Manusia
Sebelum dijelaskan hubungan antara AI dan kognisi manusia, akan dijelaskan terlebih dahulu istilah-istilah berikut:
Ø  Pemrosesan simbolik
Komputer awalnya dirancang untuk memproses bilangan atau angka-angka (pemrosesan numerik). Sementara bagi manusia, berpikir dan menyelesaikan masalahlah yang sifatnya simbolik. Simbolik tidak didasarkan pada sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematis. Harus diingat, bahwa AI sendiri merupakan bagian dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam penyelesaian masalah.
Ø  Heuristic
Heuristic berasal dari bahasa Yunani, yang artinya ‘menemukan’. Heuristic merupakan strategi pemrosesan dalam pencarian ruang problem secara selektif, dan heuristic yang akan menuntun proses pencarian yang kita lakukan dan mencari serta memilih kemungkinan berhasil yang paling besar.
Ø  Penarikan Kesimpulan
Manusia mencoba membuat AI sebagai suatu alat yang bisa berpikir dan menimbang suatu hal. Dalam hal kemampuan berpikir, akan termasuk proses penarikan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristic atau metode pencarian lainnya.
Ø  Pencocokan Pola
Cara kerja AI sebagian besar adalah dengan  metode pencocokan pola dan berusaha untuk menjelaskan objek, kejadian atau proses, dalam hubungan logic atau komputasional.
Setelah dijelaskan beberapa istilah diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa AI memiliki persamaan dengan kognitif pada penarikan kesimpulan dan pecocokan pola. Walaupun cara kerja AI dan kognitif berbeda. Karena tentu saja pencocokan pola dan kesimpulan yang dilakukan manusia lebih baik daripada AI yang adalah mesin  buatan manusia, karena mesin apapun itu pastilah tidak ada yang sempurna dan mesin tidak akan bekerja lebih cepat dari pada kognisi manusia, karena AI membutuhkan kalkulasi angka-angka atau rumus untuk menyelesaikan masalah, sementara kognitif menggunakan cara berfikir simbolis.




·      Expert System
ü  Sejarah Expert System
ES dikembangkan pada pertengahan 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian AI ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super yang nantinya berkembang dari menjadi General Purpose Problem-Solver (GPS). General Purpose Problem-Solver  (GPS) merupakan prosedur yang dikembangkan oleh Newell dan Simon pada tahun 1973 dari teori mesin logika, dan bertujuan untuk menghasilkan suatu komputer “cerdas”. Inilah yang kemudian dianggap sebagai pendahulu dari sistem pakar. Pada pertengahan tahun 1960 terjadi perubahan dari General-Purpose menjadi Special-Purpose Program dengan perkembangan dari DENDRAL yaitu suatu sistem yang mengidentifikasi struktur molekul suatu komposisi kimia yang dikembangkan oleh E. Feigenbaum dari Stanford University. Mulai saat itu peneliti mengakui bahwa mekanisme pemecahan masalah merupakan sebagian kecil dari suatu permasalahan yang kompleks.

Ø  ELIZA, PARRY, NETTALK
ELIZA, PARRY dan NETTALK merupakan contoh dari chatterbot. Chatterbot adalah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks. Chatterbot dikategorikan sebagai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, yang dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan personal, atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi program sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational agent).

ü  ELIZA


Merupakan program yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum ditahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan manusia yang sesungguhnya. Tujuan awal dari program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya. ELIZA seolah-olah adalah psikolog yang sedang memberikan saran dan nasihat tentang masalah dari lawan bicaranya. Kunci metode operasional ELIZA melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat yang diinput oleh lawan bicara yang nantinya menghasilkan output berupa tanggapan yang telah terprogram sebelumnya, sehingga percakapan dapat terus belangsung sehingga tampak memiliki makna.

ü  PARRY



PARRY dibuat di tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Stanford University. PARRY bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien yang memiliki mental paranoid yang terbilang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi: penerimaan, penolakan, dan netral). Sama seperti ELIZA, prgram ini juga dirancang dengan menggunakan strategi percakapan namun dikembangkan lebih serius dan merupakan program lanjutan dari ELIZA.

ü  NETTALK


Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai ‘jaringan syaraf’). Jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini merupakan berat efek dari sinapsis yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti mengenali wajah, membaca, dan mendeteksi struktur gramatikal sederhana.
Connectinist telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Seperti contohnya pada percobaan ini yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik dari kecerdasan manusia.
Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah pada tahun 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris disebut NETTALK.
Pelatihan yang telah ditetapkan untuk NETTALK adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETTALK di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output berisi suara-suara yang berisik. Namun setelah itu, suaranya lebih sedikit jernih, seperti seseorang sedang mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETTALK melakukan pekerjaan yang cukup baik dengan mengucapkan teks yang diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.


Referensi :   
Hayadi, H., & Rukun, K. (2016). What is expert system, apa itu sistem expert. Yogyakarta: Deepublish.
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management information systems, sistem informasi manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Rosnelly, R. (2012). Sistem pakar konsep dan teori. Yogyakarta: ANDI.
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: ANDI.
Kusumadewi, S. (2003). Artificial intelligence (teknik dan aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.

0 komentar:

Posting Komentar