Elegant Rose - Working In Background

E-commerce


E-commerce merupakan suatu istilah yang sering digunakan atau didengar saat ini yang berhubungan dengan internet, namun masih banyak orang yang belum mengetahui yang mengetahui jelas pengertian dari kata “e-commerce” tersebut. Berikut adalah beberapa pengertian dari para ahli tentang apa itu “E-commerce”..........................

Menurut Munawar (2009) e-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis dengan menggunakan teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik Sementara menurut Vermaat dan Cashman (2007) e-commerce merupakan transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan elektronik seperti internet. Siapapun yang mempunyai jaringan internet dapat berpartisipasi dalam kegiatan e-commerce..

Jadi dapat disimpulkan bahwa e-commerce adalah penggunaan penggunaan jaringan komunikasi dengan internet untuk melakukan transaksi berbasis bisnis untuk menjual atau membeli produk yang ditawarkan atau yang diinginkan dengan perantara suatu situs atau aplikasi sebagai media pemasarnya. Menurut penulis juga, kelebihan dari e-commerce itu sendiri dibandingkan dengan toko fisik, yakni dapat menjangkau pasar lebih luas bahkan bisa ke seluruh dunia, selain itu e-commerce tidak harus memiliki toko fisik untuk memasarkan produk sehingga biaya dapat dipangkas menjadi lebih murah jadi baik pelanggan maupun pembeli sama-sama mendapat untung. Meski demikian, ada pula kerugian dari e-commerce, diantaranya kita tidak bisa melihat langsung kondisi fisik produk yang hendak dibeli, apakah terdapat cacat atau tidak. Berkomunikasi dengan penjual dan pembeli bisa saja berjalan lancar dan tidak lancar karena bila ingin berkomunikasi, kedua belah pihak harus sama-sama siap untuk berkomunikasi, bila tidak bisa saja komunikasi menjadi tidak lancar atau terjadi kesalahpahaman.


Nah....... salah satu e-commerce  yang saat ini sedang heboh-hebohnya adalah....................

SHOPEE

Untuk lebih lanjut apa itu Shopee dan bagaimana penggunaannya, silahkan tonton video berikut ini. Selamat menonton. Jangan lupa berikan like-nya ya kalau kamu suka sama videonya, hehehe ^^







DAFTAR PUSTAKA
Munawar, K. (2009). E-commerce. http://staff.uns.ac.id.
Varmaat, & Cashman, S, (2007). Discovering computers: Menjelajah dunia komputer fundamental edisi 3. Jakarta:
Salemba Infotek.

C.  #SIP AI (artificial intelligence) & Expert system
·      AI (Artificial Intelligent)




Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. AI merupakan aplikasi komputer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia.
ü  Sejarah AI
AI pertama kali disebar hanya 2 tahun setelah General Electric menerapkan komputer yang pertama kali digunakan untuk penggunaan bisnis. Tahun itu adalah tahun 1956, dan istilah kecerdasan buatan pertama kali dibuat oleh John McCarthy sebagai tema suatu konferensi yang dilaksanakan di Dartmouth College. Pada tahun yang sama, program komputer AI yang pertama disebut Logic Theorist, diumumkan. Kemampuan Logic Theorist yang terbatas untuk berpikir (membuktikan teorema-teorema kalkulus) mendorong para ilmuwan untuk merancang program lain disebut General Problem Solver (GPS), yang ditunjukkan untuk digunakan memecahkan segala macam masalah. Proyek ini ternyata membuat para ilmuwan yang pertama kali menyusun program ini kewalahan, dan riset AI dikalahkan oleh aplikasi-aplikasi komputer yang tidak terlalu ambisius seperti SIM dan DSS. Namun seiring waktu, riset yang terus-menerus akhirnya membuahkan hasil dan itulah menjadi wilayah aplikasi komputer yang solid.

ü  Hubungan AI dan Kognisi Manusia
Sebelum dijelaskan hubungan antara AI dan kognisi manusia, akan dijelaskan terlebih dahulu istilah-istilah berikut:
Ø  Pemrosesan simbolik
Komputer awalnya dirancang untuk memproses bilangan atau angka-angka (pemrosesan numerik). Sementara bagi manusia, berpikir dan menyelesaikan masalahlah yang sifatnya simbolik. Simbolik tidak didasarkan pada sejumlah rumus atau melakukan komputasi matematis. Harus diingat, bahwa AI sendiri merupakan bagian dari ilmu komputer yang melakukan proses secara simbolik dan non-algoritmik dalam penyelesaian masalah.
Ø  Heuristic
Heuristic berasal dari bahasa Yunani, yang artinya ‘menemukan’. Heuristic merupakan strategi pemrosesan dalam pencarian ruang problem secara selektif, dan heuristic yang akan menuntun proses pencarian yang kita lakukan dan mencari serta memilih kemungkinan berhasil yang paling besar.
Ø  Penarikan Kesimpulan
Manusia mencoba membuat AI sebagai suatu alat yang bisa berpikir dan menimbang suatu hal. Dalam hal kemampuan berpikir, akan termasuk proses penarikan kesimpulan berdasarkan fakta-fakta dan aturan dengan menggunakan metode heuristic atau metode pencarian lainnya.
Ø  Pencocokan Pola
Cara kerja AI sebagian besar adalah dengan  metode pencocokan pola dan berusaha untuk menjelaskan objek, kejadian atau proses, dalam hubungan logic atau komputasional.
Setelah dijelaskan beberapa istilah diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa AI memiliki persamaan dengan kognitif pada penarikan kesimpulan dan pecocokan pola. Walaupun cara kerja AI dan kognitif berbeda. Karena tentu saja pencocokan pola dan kesimpulan yang dilakukan manusia lebih baik daripada AI yang adalah mesin  buatan manusia, karena mesin apapun itu pastilah tidak ada yang sempurna dan mesin tidak akan bekerja lebih cepat dari pada kognisi manusia, karena AI membutuhkan kalkulasi angka-angka atau rumus untuk menyelesaikan masalah, sementara kognitif menggunakan cara berfikir simbolis.




·      Expert System
ü  Sejarah Expert System
ES dikembangkan pada pertengahan 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian AI ini didominasi oleh suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan menghasilkan prestasi pakar atau bahkan manusia super yang nantinya berkembang dari menjadi General Purpose Problem-Solver (GPS). General Purpose Problem-Solver  (GPS) merupakan prosedur yang dikembangkan oleh Newell dan Simon pada tahun 1973 dari teori mesin logika, dan bertujuan untuk menghasilkan suatu komputer “cerdas”. Inilah yang kemudian dianggap sebagai pendahulu dari sistem pakar. Pada pertengahan tahun 1960 terjadi perubahan dari General-Purpose menjadi Special-Purpose Program dengan perkembangan dari DENDRAL yaitu suatu sistem yang mengidentifikasi struktur molekul suatu komposisi kimia yang dikembangkan oleh E. Feigenbaum dari Stanford University. Mulai saat itu peneliti mengakui bahwa mekanisme pemecahan masalah merupakan sebagian kecil dari suatu permasalahan yang kompleks.

Ø  ELIZA, PARRY, NETTALK
ELIZA, PARRY dan NETTALK merupakan contoh dari chatterbot. Chatterbot adalah program komputer yang dirancang untuk menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih manusia secara audio maupun teks. Chatterbot dikategorikan sebagai kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence, yang dimanfaatkan untuk tujuan praktis seperti bantuan online, layanan personal, atau diskusi informasi, dalam hal ini dapat dilihat fungsi program sebagai suatu jenis agen percakapan (conversational agent).

ü  ELIZA


Merupakan program yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum ditahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan manusia yang sesungguhnya. Tujuan awal dari program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya. ELIZA seolah-olah adalah psikolog yang sedang memberikan saran dan nasihat tentang masalah dari lawan bicaranya. Kunci metode operasional ELIZA melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat yang diinput oleh lawan bicara yang nantinya menghasilkan output berupa tanggapan yang telah terprogram sebelumnya, sehingga percakapan dapat terus belangsung sehingga tampak memiliki makna.

ü  PARRY



PARRY dibuat di tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Stanford University. PARRY bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien yang memiliki mental paranoid yang terbilang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi: penerimaan, penolakan, dan netral). Sama seperti ELIZA, prgram ini juga dirancang dengan menggunakan strategi percakapan namun dikembangkan lebih serius dan merupakan program lanjutan dari ELIZA.

ü  NETTALK


Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai ‘jaringan syaraf’). Jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini merupakan berat efek dari sinapsis yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti mengenali wajah, membaca, dan mendeteksi struktur gramatikal sederhana.
Connectinist telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Seperti contohnya pada percobaan ini yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik dari kecerdasan manusia.
Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah pada tahun 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris disebut NETTALK.
Pelatihan yang telah ditetapkan untuk NETTALK adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETTALK di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output berisi suara-suara yang berisik. Namun setelah itu, suaranya lebih sedikit jernih, seperti seseorang sedang mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETTALK melakukan pekerjaan yang cukup baik dengan mengucapkan teks yang diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.


Referensi :   
Hayadi, H., & Rukun, K. (2016). What is expert system, apa itu sistem expert. Yogyakarta: Deepublish.
McLeod, R., & Schell, G. P. (2007). Management information systems, sistem informasi manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
Rosnelly, R. (2012). Sistem pakar konsep dan teori. Yogyakarta: ANDI.
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: ANDI.
Kusumadewi, S. (2003). Artificial intelligence (teknik dan aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu.


B. #SIP SIM (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN) & SPK (SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN)
·         SIM ( Sistem Informasi Manajemen)


Definisi
Menurut Nuraida (2008) sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang saling bekerja sama yang terdiri dari kumpulan orang, alat, serta prosedur dan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi dan berkesinambungan serta dirancang untuk mengumpulkan, memilih, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang baik dan siap pakai, guna menghasilkan perencanaan implementasi dan pengendalian manajemen yang baik melalui pembuatan keputusan.
Menurut Suryana (2012) sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal (perusahaan atau subunit yang ada di bawahnya). Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan output dari simulasi matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non-manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Berdasarkan definisi yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi manajemen adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi dan saling bekerja sama yang terdiri dari kumpulan orang, alat, serta prosedur yang saling berinteraksi yang biasanya terdapat dalam suatu entitas organisasi formal (perusahaan atau subunit yang ada di bawahnya).  Informasi yang ada dapat tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, dan output dari simulasi matematika yang dirancang untuk mengumpulkan, memilih, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang nantinya digunakan untuk menghasilkan perencanaan implementasi dan pengendalian manajemen yang baik melalui pembuatan keputusan.

Konsep Dasar
Menurut Pangestu (2003) sebuah sistem informasi manajemen bukanlah sekedar suatu perkembangan teknologis. SIM berhubungan dengan organisasi dan dengan manusia pengolahnya. Oleh sebab itu pemahaman utuh terhadap sistem informasi keorganisasian berdasarkan komputer harus juga termasuk memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi, dan nilai informasi. Berikut adalah konsep utamanya:
ü  Informasi
Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian. Yaitu sehubungan dengan waktu dan mutu.
ü  Manusia sebagai pengolah informasi
Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.
ü  Konsep sistem
Karena sistem informasi menajemen adalah sebuah sistem,maka konsep sistem perlu untuk memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi.
ü  Konsep organisasi dan manajemen
Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukungfungsi menajemen. Informasi adalah penentu yangpenting dalam bentuk keorganisasian.
ü  Konsep pengambilan keputusan
Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan ancangan rasional terhadap optimasi, tetapi juga teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.
ü  Nilai informasi
Informasi mengubah keputusan. Perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai.

Model
ü Model Tersentralisasi (Terpusat)
Model ini sudah dikenal semenjak tahun 1960-an dengan mainframe sebagai faktor utama. Mainframe adalah komputer yang berukuran relatif besar yang ditujukan untuk menangani data yang berukuran besar,dengan ribuan terminal untuk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat dan melibatkan jutaan transaksi. Implementasi dari arsitektur terpusat adalah pemrosesan data yang terpusat (biasa disebut komputasi terpusat). Semua pemrosesan data dilakukan oleh komputer yang ditempatkan didalam suatu lokasi yag ditujukan untuk melayani semua pemakai dalam organisasi. Kebanyakan perusahaan yang tidak mempunyai cabang menggunakan model seperti ini.
ü Model Desentralisasi (Tersebar/Terdistribusi)
Model  desentralisasi merupakan konsep dari pemrosesan data tersebar (atau terdistribusi). Sistem pemrosesan data terdistribusi (atau biasa disebut sebagai komputasi tersebar) sebagai sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri, tetapi bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data.

·         SPK (Sistem Penunjang Keputusan)


Definisi
Menurut Nofriansyah dan Defit (2017) sistem penunjang keputusan adalah suatu sistem informasi spesifik yang ditunjukkan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang bersifat semi terstruktur. Sistem ini memiliki fasilitas untuk menghasilkan berbagai alternatif yang secara interaktif digunakan oleh pemakai.
Menurut Little (dalam  program studi sistem informasi FST. Univ Ma Chung, 2018) sistem penunjang keputusan adalah sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian guna membantu para manajer dalam mengambil keputusan.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan sistem penunjang keputusan adalah sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan informasi spesifik untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang sifatnya semi terstruktur.

Konsep Dasar
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mulai dicanangkan di tahun 1960-an, namun istilah nya sendiri (Sistem Pendukung Keputusan / SPK) baru dikenal luas pada tahun 1971. SPK diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S. Scott Morton, dimana mereka adalah profesor terkenal yang mengajar di MIT. Mereka akhirnya menviptakan SPK yang gunanya untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen.
         SPK semakin dikenal dan dikembangkan oleh Peter G.W. dan Scott Morton  yang juga berasal dari MIT. Peter G.W. dan Scott Mortontelah membuat tiga tujuan utama yang harus dicapai oleh SPK, yakni :
ü  Sistem harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna memecahkan masalah semi terstruktur.
ü  Sistem harus dapat mendukung manajer, bukan mencoba menggantikannya.
ü  Sistem harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer.

Model
Terdapat beberapa jenis model dalam SPK, yakni:
ü  Optimalisasi masalah dengan beberapa alternatif
Optimalisasi masalah dengan beberapa alternatif bertujuan untuk menemukan solusi terbaik dari sejumlah relatif kecil dari alternatif. Teknik yang dapat digunakan untuk model ini adalah tabel keputusan dan pohon keputusan.
ü  Optimalisasi menggunakan algoritma
Optimalisasi menggunakan algoritma bertujuan untukmenemukan solusi terbaik dari alternatif besar atau jumlah tak terbatas menggunakan langkah demi langkah proses perbaikan. Teknik yang dapat digunakan untuk model ini adalah dengan menggunakan model linier dan model program matematik lainnya, model-model jaringan.
ü  Optimisasi melalui formula analisa
Optimisasi melalui formula analisa bertujuan untuk menemukan solusi terbaik, dalam satu langkah dengan menggunakan suatu rumus tertentu. Teknik yang dapat digunakan untuk model ini adalah dengan menggunakan model-model inventori.
ü  Model prediksi
Model prediksi bertujuan untuk memprediksi masa depan. Teknik yang dapat digunakan untuk model ini adalah dengan analisa Markov dan model peramalan.


Peranan SIM dan SPK Dalam Pemecahan Masalah
Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan suatu sistem yang biasanya diterapkan dalam suatu organsasi yang tujuannya untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi yang dihasilkan dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen atau teknik pengelolaan informasi dalam suatu organisasi.
SIM ini berperan penting di dalam suatu organisasi karena dapat mempengaruhi perkembangan sebuah organisasi atau malah menjadi penghambat organisasi itu sendiri. Setiap organisasi pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan yang diperlukan oleh organisasi tersebut.
Saat ini, penerapan SIM pastilah melibatkan penggunaan komputer guna membantu mengolah data yang ada untuk menjadi informasi yang dibutuhkan. Karena data-data tersebut sangatlah banyak dan penting, sehingga membutuhkan suatu sistem untuk mengelola data tersebut dengan baik. Dengan informasi yang tepat, cepat dan akurat akan menjadikan organisasi tersebut berkembang dengan pesat. Semakin besar suatu organisasi maka semakin komplekslah pengelolaan sistem informasi, karena data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi.
Untuk SPK itu sendiri, dapat memudahkan manajer dalam mengambil keputusan atau pemecahan masalah, karena SPK diciptakan dan disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus manajer supaya manajer dan komputer dapat bekerja sama dan saling membutuhkan dalam pemecahan masalah. Dengan mengikuti pendekatan sistem untuk menyelesaikan masalah, manajer akan melihat sistem bukan lah bagian per bagian, melainkan melihatnya secara menyeluruh.
Solusi dalam masalah sistem adalah solusi yang membuat sistem tersebut memenuhi tujuan yang paling baik, yakni dicerminkan dalam standar kinerja sistem. Manajerlah yang harus sigap dan memegang kendali, serta harus mengetahui dan dapat menggambarkan informasi keadaan yang sedang terjadi saat ini, apa yang harus dicapai oleh sistem tersebut sehingga kedua keadaan ini tidak saling tumpang tindih yang dapat menyebabkan kesalahan sistem. Oleh karena itulah masalah tersebut harus segera diselesaikan.


Referensi :     
Nofriansyah, D., & Defit, S. (2017). Multi criteria decision making (MCDM) pada sistem pendukung keputusan. Yogyakarta: Deepublish.
Nuraida, I. (2008). Manajemen administrasi perkantoran. Yogyakarta: Kanisius.
Pangestu, D. W. (2003). Teori dasar sistem informasi manajemen. http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/08/sim.pdf . Diunduh pada tanggal 06 November 2018.
Program Studi Sistem Informasi FST. Univ Ma Chung. (2018). Studi kasus sistem penunjang keputusan: membahas metode SAW dan TOPSIS. Jakarta: Seribu Bintang.
Suryana, D. (2012). Sistem teknologi informasi jilid 1: sistem teknologi informasi organisasi. Jakarta: CreateSpace.


A.#SIP DATABASE

                     


·         Sejarah Singkat Database
Menurut Kroenke (2005), terdapat sejarah singkat mengenai Database Management System adalah sebagai berikut:
ü Sebelum-1968
Pemrosesan file
ü  Pendahuluan pemrosesan database.
ü  Data disimpan didalam daftar.
ü  Karakteristik pemrosesan ditentukan oleh penggunaan umum media pita magnetik.
ü 1968-1980
Hierarkis dan model network
ü  Era pemrosesan database non-relasional.
ü  Model data hierarkis yang terkemuka adalah DL/I, yaitu versi pertama DBMS IBM yang disebut IMS.
ü  Model data network yang terkemuka adalah CODASYL DBTG
ü  IDMS adalah DBMS network yang paling populer.
ü 1980-sekarang
Model data relasional
ü  Model data relasional, yang dipublikasikan pertama kali pada tahun 1970 dan mulai diaplikasikan secara komersial pada tahun 1980.
ü  IBM menyebutkan dengan DB2; vendor lainnya mengikuti dengan memodifikasi produk DBMS-nya atau dengan menciptakan produk baru.
ü  Oracle mencapai puncaknya
ü  SQL menjadi bahasa relasional standar.
ü 1982
Produk DBMS
ü  Ashton-Tate mengembangkan produk dBes
ü  Microrim menciptakan R:Base
ü  Boriand membuat paradox.
ü 1985
Berkepentingan dalam pengembangan DBMS (OODBMS) yang berorientasi objek
ü  Dengan ditemukannya pemograman berorientasi objek, diusulkan oleh OODBMS. Produk ini hanya meraih kesuksesan yang kecil secara komersial, terutama karena keunggulannya tidak menjustifikasi biaya mengkonversi miliaran byte data organisasi ke format baru. Saat ini masih dalam tahap pengembangan.
ü 1991
Microsoft ships access
ü  DBMS personal diciptakan sebagai unsur Windows. Secara bertahap menggantikan semua produk DBMS personal lainnya.
ü 1995
Aplikasi pertama database internet
ü  Database menjadi komponen kunci dari aplikasi internet. Popularitas internet meningkatkan kebutuhan dan permintaan akan keahlian database.
ü 1997
Penerapan XML pada pemrosesan database
ü  Penggunaan XML memecahkan masalah pemahaman database jangka panjang. Vendor utama mulai mengintegrasikan XML ke dalam produk DBMS.

·         Konsep Database (Kristianto, 1994)
Database adalah kumpulan file yang saling berelasi. Relasi tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Satu database menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup perusahaan, instansi.
Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, merupakan satu kumpulan entity yang seragam. Satu record terdiri dari field-field yang saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap yang direkam dalam satu record.
Untuk menyebut isi dari filed maka digunakan atribut atau merupakan judul dari suatu kelompok entity tertentu, misalnya atribut alamat menunjukkan entity alamat dari siswa. Entity adalah suatu objek yang nyata dan akan direkam.
Set program pengelola merupakan satu paket program yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan atau perekaman informasi dan pengambilan atau pembacaan informasi ke dalam database.
Database Management System (DBMS) kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolanya disebut sebagai DBMS. Database adalah kumpulan datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial untuk membaca data, mengisi data, menghapus data, melaporkan data dalam database.
Kegunaan Database
ü  Redundansi dan inkonsistensi data
ü  Kesulitan pengaksesan data
ü  Isolasi data untuk standarisasi
ü  Multiple user (banyak pemakai)
ü  Masalah keamanan (security)
ü  Masalah integrasi (kesatuan)
ü  masalah data independence (kebebasan data)
Pemakai (User)
Dikelompokkan menjadi tiga tingkatan abstraksi saat memandang suatu database:
ü  Level Phisik
Level paling rendah yang menggambarkan bagaimana (how) data disimpan dalam kondisi sebenarnya. Level inilah yang paling kompleks, namun struktur data level berada paling rendah.
ü  Level Konseptual
Levelnya lebih tinggi dan menggambarkan data yang disimpan dalam database dan hubungan relasi yang terjadi antar data. Level ini menggambarkan keseluruhan database. Pemakai tidak memperdulikan kerumitan dalam struktur phisik lagi, penggambaran cukup dengan memakai kotak, garis, dan keterangan secukupnya. Level konseptual ini digunakan oleh database administrator yang memutuskan informasi apa yang akan disimpan dalam satu database.
ü  Level Pandangan Pemakai
Level abstrak tertinggi yang menggambarkan hanya satu bagian dari keseluruhan database. Bila pada level konseptual data merupakan suatu kumpulan besar dan kompleks, di level ini hanya sebagian saja yang dilihat dan dipakai. Hal ini disebabkan beberapa pemakai database tidak membutuhkan semua isi database. Level ini sangat dekat dengan user (pemakai). Setiap user butuh sebagian dari database. Ada beberapa kelompok user dengan pandangan berbeda butuh dalam data database.
Pengguna Database
ü  Database Manager
Satu database manager adalah satu modul program yang menyediakan interface antara penyimpan data low-level dalam database dengan satu aplikasi program dan query yang diajukan ke sistem
ü  Database Administrator
Orang yang mempunyai kekuasaan sebagai pusat pengontrolan terhadap seluruh sistem, baik data maupun program yang mengakses data.
ü  Database User
Tujuan utama dari sistem database adalah menciptakan suasana Bagaimana informasi dibaca dan data baru dapat disimpan dalam database.
Perbedaan pemakai database tergantung dari cara akasesnya, yakni:
ü Programmer Aplikasi  (PA)
Merupakan profesional komputer yang berinteraksi dengan sistem lewat DML yang dibuat dengan bahasa C, Cobol, dan lainnya. Program-program yang dibuat disebut sebagai program aplikasi, misalnya untuk perbankan, administrasi, akuntansi, dan lain-lain. Syntax DML berbeda dengan syntax bahasa komputer umumnya.
ü Casual User (tidak tetap)
Pemakai yang telah berpengalaman, berinteraksi dengan sistem tanpa menulis program, tetap memakai bahasa query. Setiap query akan mengajukan ke query processor yang mengambil dari perintah DML.
ü Naive User
Pemakai yang tidak berpengalaman, berinteraksi dengan sistem tanpa menulis program, tinggal menjalankan suatu menu dan memilih proses yang telah ada atau yang telah dibuat sebelumnya oleh programmer.
ü Specialized User
Pemakai khusus yang menuliskan aplikasi database tidak dalam kerangka data processing yang tradisional. Aplikasi tersebut diantaranya adalah Computer Aided Design System, Knowledge Base, Expert System, sistem yang menyimpan data dalam bentuk data yang kompleks, misalnya data grafik, data audio.

·           Struktur Database
Menurut Yanto (2016) terdapat tiga struktur database, yakni:
ü  Database Hierarki (Hierarchical Database)
Database hirarkis biasa disebut model pohon karena menyerupai pohon yang di balik yang menggunakan pohon hubungan orangtua-anak.
ü  Database Jaringan (Network Database)
Menggunakan pointer untuk menghubungkan data satu dengan data yang lain. Database jaringan satu data dapat memiliki banyak penghubung dengan data yang lain. Sedangkan model relasional menggunakan pendekatan bahwa setiap data memiliki relasi dengan data lain.
ü  Database Relasional
Merupakan database yang paling banyak digunakan saat ini karena paling sederhana dan mudah digunakan serta yang paling penting adalah kemampuan dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan pengelolaan database. Sebuah database dapat model ini disusun dalam bentuk tabel 2 dimensi yang di terdiri dari baris (record) dan kolom (field), pertemuan antara baris dengan kolom disebut item data (data-value), tabel-tabel yang ada di hubungkan (relationship) sedemikian rupa menggunakan field-field kunci (key field) sehingga dapat meminimalkan duplikasi data.

·         Keunggulan & Kelemahan Database Management System
ü  Keunggulan Database Management System (Yanto,2016):
Ø  Performance
Jika data yang dikelola cukup besar dan dasar basis disimpan dalam flat file performance yang didapatkan akan sangat jauh berbeda. Di samping untuk dikerjakan lebih baik, penggunaan DBMS menyebabkan efisiensi dalam hal media penyimpanan penggunaan memori.
Ø  Integritas
Integritas data akan lebih terjamin dengan adanya DBMS, seperti masalah redudancy yang sering terjadi dalam flat file. Redudancy adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah basis data yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
Ø  Independensi
Perubahan struktur basis data memungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya. Sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan adanya DBMS.
Ø  Sentralisasi
Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan basis data. Kemudahan melakukan bagi pemakai dengan menggunakan DBMS dan juga konsistensi data yang diakses secara bersama-sama akan dapat lebih terjamin daripada data disimpan dalam bentuk flat file.
Ø  Security
DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan file pada sistem operasi. Keamanan dalam DBMS memberikan keluwesan untuk memberikan hak akses kepada pengguna daripada keamanan dalam sistem operasi.

ü  Kelemahan Database Management System (Indrajani, 2015) :
Ø  Harga DBMS mahal
Ø  Ukuran yang disebabkan karena kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada pada DBMS menyebabkan DBMS memerlukan banyak software pendukung yang mengakibatkan penambahan tempat penyimpanan dan memori.
Ø  Kompleksitas yang dikarenakan DBMS memiliki pengaturan fungsi-fungsi sehingga DBMS menjadi software yang cukup rumit dan kompleks. Aturan fungsi-fungsi tersebut harus diketahui oleh pengguna DBMS dengan baik, jika tidak maka pengguna DBMS tidak akan mendapatkan manfaat dari implementasi DBMS.
Ø  Penambahan biaya perangkat keras
Ø  Terdapat biaya konversi yang digunakan untuk proses konversi FBS ke DBMS.
Ø  Kinerja bisa menurun karena DBMS itu sendiri digunakan oleh banyak sistem informasi yang mengakibatkan beberapa pengguna sistem informasi akan merasakan penurunan kinerja.
Ø  Dampak yang lebih tinggi pada suatu kegagalan. Jika terjadi kerusakan pada DBMS, maka akan berdampak pada seluruh pengguna dan sistem informasi yang mengakses DBMS.

·         Peranan Database dalam Memecahkan Masalah Kajian Psikologi


                                

DBMS adalah perangkat lunak yang menangani semua pengaksesan database (Lubis, 2016). Perangkat lunak (software) ini bisa dikatakan lebih baik dibandingkan software lainnya yang memiliki fungsi yang sama karena kelebihan yang ditawarkan DBMS memiliki manfaat yang sangat dirasakan oleh para penggunanya kare DBMS dapat mengolah database yang disimpan dengan baik tanpa menimbulkan kesalahan-kesalahan berarti, namun harus dicatat bahwa baik buruknya suatu aplikasi bukan hanya dilihat dari sisi softwarenya tersebut, harus ada keselarasan antara perangkat pendukung lain (hardware) dan brainware (pengguna) itu sendiri harus memadai dan mengetahui dengan baik software yang sedang dipakai oleh si user itu sendiri. Karena sebaik apapun software, secanggih apapun hardaware-nya, dan sehebat apapun brainware-nya, kalau tidak bisa dijalankan dengan biak dan seimbang, manfaat yang dirasakan tidak memadai atau bahkan tidak ada. Selain itu, pengguna dapat mepakainya sesuai dengan kebutuhan para pengguna. Dari segi keamanan, DBMS juga terbilang baik untuk melindungi dari tindakan penyalahgunaan pihak-pihak lain.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena databasis itu sendiri adalah penyedia informasi bagi para pengguna (user). Database itu juga tersusun dari data-data yang nantinya digunakan oleh banyak dari satu user (pengguna). Penggunaan data tersebut akan digunakan oleh user (pengguna) sesuai dengan kebutuhanya. Seperti penggunaan DBMS dalam hal psikologi.
Contohnya seperti pengguna DBMS yang notabenenya adalah seorang psikolog yang sudah memiliki jam terbang yang banyak dan memiliki banyak klien. Klien yang datang kepada psikolog pastilah memiliki identitas diri yang berbeda yang memiliki kode etik dalam bekerja yakni merahasiakan data pribadi klien yang didapat oleh si psikolog itu sendiri, baik itu identitas klien maupun hasil yang didapat oleh psikolog mengenai klien nantinya. Data klien akan di-input dan tersimpan ke dalam database yang gunanya adalah membantu psikolog dalam menjaga kerahasiaan data tersebut. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai kelebihan dalam pemakaian sistem DBMS yakni keamanan data akan lebih terjamin serta mengurangi data yang double.
Selain itu, penggunaan DMBS bisa juga diterapkan dalam tes-tes psikologi ataupun tes IQ. Seperti contohnya tes kepribadian yang terdapat pada website-website khusus psikologi atau tes IQ, maupun yang terdapat di media sosial yang banyak digunakan oleh banyak orang seperti facebook. Misalnya seorang psikolog membuat tes kepribadian melalui facebook. Psikolog itu sendiri pastilah membuat pertanyaan dan jawaban terlebih dahulu sebelum tes tersebut tersebut diunggah oleh si psikolog dan diunduh oleh para pengguna  facebook. Si Psikolog membutuhkan sistem database untuk membuat data-data yang diperlukan mengenai teskepribadian tersebut. Jika data-data tersebut telah di-input kedalam DBMS, maka pengguna facebook dapat mengunduh dan memakainya. Jika seseorang mencoba tes kerpibadian tersebut dan telah memilih jawaban-jawaban yang mernurut mereka sesuai dengan karakteristik atau pribadi user, maka data yang telah dimasukkan sebelumnya ke dalam database akan diolah dan dimunculkan hasilnya yakni gambaran kepribadian yang sesuai dengan option-option yang dipilih oleh pengguna.




Referensi:      
Indrajani. (2015). Database design (case study all in one). Jakarta: Elex media Komputindo.
Kristianto, H. (1994). Konsep dan perancangan database. Yogyakarta: ANDI.
Kroenke, D. M. (2005). Database processing dasar-dasar. Desain, & implementasi. Alih Bahasa: Dian Nugraha. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lubis, A. (2016). Basis data dasar. Yogyakarta: Deepublish.
Yanto, R. (2016). Manajemen basis data menggunakan MySQL. Yogyakarta: Deepublish.