Psikologi dan Internet dalam Lingkup Intrapersonal
a)
Aspek Psikologis dari
Individu Pengguna Internet
Banyak
sekali terjadinya fenemona identitas diri melalui internet secara identitas
nyata maupun identitas virtual yang memungkinkan individu mengubah sama sekali
identitas nyatanya ke sebuah identitas lain yang sifatnya virtual dan
karakteristik seseorang indvidu.
Saat
ini banyak sekali jejaring sosial yang bermuculan, seperti Facebook, Twitter,
Path, Instagram dan lain-lain. Banyak orang yang mengunakan identitas
palsu atau bisa disebut anonim untuk mendaftrakan diri / menjadi penguna aktif
dari salah satu jaringan sosial. Antaralain faktor-faktor yang membuat
seseorang mengunakan identitas palsu adalah untuk menutup jejak didunia maya,
dan menjaga repotasi harga diri. Dimana seseorang ingin meluapkan emosinya
didunia maya, tanpa diketahui oleh orang lain siapa dia sebenarnya.
Karakteristik
seseorang akan telihat berbeda, ketika dia berada didunia nyata dengan saat dia
berada di jejaring sosial. Saat didunia nyata mungkin dilihat karakternya
sangat pendiam dan tidak mudah bergaul atau tidak asik untuk diajak berbicara,
namun lain halnya saat didunia maya. Karakter dia menjadi anak yang mudah
bergaul dan asik untuk diajak bebicara.
Dalam
Jurnal Perilaku Penggunaan Internet pada Kalangan Remaja di Perkotaan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Astutik Nur Qomariyah, mengenai perilaku penggunaan internet pada kalangan
remaja di perkotaan dengan berdasarkan pertanyaan penelitian yang
telah diajukan, maka peneliti dapat menyimpulkan tiga hasil temuan
penelitian, yaitu
:
1) Usia responden saat pertama
kali mengenal dan menggunakan internet ialah 12 tahun. Rata-rata saat itu
mereka telah memasuki kelas VII SMP, dimana tugas-tugas sekolah yang
diberikan mulai mengharuskan mereka mencari sumber atau bahan-bahannya di
internet sehingga mereka dituntut harus bisa menggunakan internet. Sebagian besar remaja
perkotaan mengungkapkan bahwa teman sebaya (peer groups) dijadikan sebagai
sumber belajar pertama kali berinternet bagi mereka, baik untuk bisa
melakukan aktivitas-aktivitas intenet tertentu yang lebih bersifat
kesenangan (seperti: chatting, bermain game
online, membuat account di salah satu situs social
networking atau bahkan mengunjungi situs-situs pornografi) maupun
membantu mereka untuk kepentingan akademis yakni mencari bahan atau sumber
untuk menyelesaikan tugas sekolah.
2) Berdasarkan
aspek intensitas penggunaan internet, sebagian besar remaja perkotaan lebih
sering mengakses internet di warnet meskipun di sekolah mereka terdapat
fasilitas internet yang dapat dimanfaatkan secara free (baik di
laboratorium komputer atau perpustakaan sekolah). Frekuensi internet yang
digunakan bagi remaja perkotaan yang sering mengakses internet di rumah cenderung
lebih sering dengan durasi setiap kali mengakses internet lebih lama
dibandingkan dengan remaja perkotaan yang sering mengakses internet di tempat
lainnya, seperti: warnet, sekolah atau wifi area. Dari jumlah waktu penggunaan
internet per bulan menunjukkan bahwa pada umumnya kalangan remaja di perkotaan
yang sering mengakses internet di rumah termasuk dalam kategori heavy
users (pengguna internet yang menghabiskan waktu lebih dari 40 jam per
bulan). Sedangkan remaja di perkotaan yang sering mengakses internet di
warnet dan memanfaatkan wifi area publik sebagai tempat akses internet mereka
dikategorikan sebagai medium users (pengguna internet yang
menghabiskan waktu antara 10 sampai 40 jam per bulan). Sementara itu, bagi
remaja di perkotaan yang sering mengakses internet dengan memanfaatkan layanan
internet yang tersedia di sekolah menunjukkan bahwa pada umumnya mereka
tergolong sebagai light users(pengguna internet yang menghabiskan waktu
kurang dari 10 jam per bulan).
3) Kalangan
remaja di perkotaan menggunakan internet untuk untuk empat
dimensi kepentingan, yaitu informasi(information utility), aktivitas
kesenangan (leisure/fun activities),
komunikasi (communication), dan transaksi(transactions).
Contoh :
Sebuah Universitas di Jeman meneliti seorang pasien
wanita yang telah bermain games di internet selama beberapa jam sehari dengan
periode lebih dari tiga bulan dan menggunakan berbagai personalitas dari
sejumlah tokoh-tokoh rekaan secara lambat laun mengambil alih personalitas yang
telah diabaikan.
Pasien tersebut kehilangan kendali atas identitas
dan kehidupan sosial miliknya sendiri, kata Bert de Wildt dari Universitas itu
seperti dilaporkan DPA dalam psikoanalisis para ahli terapi menemukan pasien
wanita itu telah berkembang menjadi ber kepribadian ganda.
Adapun seseorang yang bernama Billy, nama aslinya
William Stanley Milligan dia memiliki 24 kepribadian, dia adalah orang pertama
dalam sejarah Amerika yang dianggap tidak bersalah atas berbagai tindak
kriminal serius dengan alasan tidak waras, karena dia memiliki kepribadian
majemuk. Dia tidak pernah ingat tindak kriminal yang dilakukannya. Orang lain
melihat fakta-faktanya memang dia yang melakukan, tetapi Billy tidak pernah
ingat dan tidak pernah merasa.
b)
Aspek Demografis
dari Individu Pengguna Internet
Aspek demografis adalah aspek yang harus
mempertimbangkan gender, usia, budaya, dan SES (social-economic-status) dalam
interaksi individu dan internet.
a) Gender
o Dampak
positif internet
Dilihat
dari segi positif nya internet memiliki banyak sekali dampak yang sangat luar
biasa hebatnya pada dunia pengetahuan. Para wanita karir maupun ibu rumah
tangga kini dapat memiliki banyak sumber dan pedoman serta informasi-informasi
untuk dunia kerja maupun keperluan sehari-hari misalnya : informasi untuk
pekerjaan ,informasi resep makanan bagi ibu rumah tangga.
Selain
program didalam dunia kerja, internet juga menawarkan aplikasi berbentuk
permainan elektronik yang pada umumnya tidak secara khusus diberi muatan
pendidikan formal tertentu. Permainan elektronik tersebut membantu wanita
karier untuk menghilangkan kejenuhan dalam berkerja, membuat strategi,
membangkitkan semangat kepemimpinan, dan bermain peran (role play).
Internet juga bisa menjadi tempat bisnis bagi
wanita yaitu dengan online shop dengan begitu wanita bisa mempunyai penghasilan
sendiri namun ia tetap bisa dirumah mengurus keluarganya .
Internet
telah banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga internet
mempunyai andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet apapun
dapat kita lakukan baik positif maupun negative.
o Dampak
negatif internet
1) Kejahatan
di dalam dunia maya
2) Pornografi
3) Kekejaman
dan Kesadisan
4) Penipuan
5) Perjudian
6) Mengurangi
sifat sosial manusia
b) Usia
Masa
anak-anak adalah masa keemasan dimana anak-anak berada dalam masa bermain
serta belajar terhadap apa yang belum diketahuinya. Tapi, dimana sekarang perubahan teknologi semakin pesat, banyak
anak-anak terutama pada anak yang berusia 5 hingga 12 tahun lebih menyukai
bermain dengan teknologi baru seperti playstation, game online, handphone,
tablet ataupun ipad.
§ Dampak
positif
1) Memudahkan
anak mendapatkan informasi dengan lebih cepat.
2) Anak
dapat mengenal serta menjalin komunikasi dengan berbagai orang dari
belahan dunia.
3) Akibat
kemajuan teknologi, banyak permainan-permainan kreatif dan menantang yang
ternyata banyak disukai oleh anak-anak.
§ Dampak
negative
1) Anak
terlalu cepat puas dengan pengetahuan yang didapatnya dari dunia.
2) Karena
teknologi memberikan banyak kemudahan, tidak sedikit anak-anak tidak sabar
dalam menghadapi kelambatan dan kesulitan.
3) Selain
itu, kemajuan teknologi berdampak pada kurangnya sosialisasi anak pada
teman-temannya karena lebih menyukai menyendiri dengan permainan teknologinya.
c) Budaya
Pada
masa sekarang, kita semua pasti tahu bahwa kemajuan teknologi terasa begitu
sangat pesat. Pesatnya kemajuan ini tentunya membawa banyak perubahan terhadap
kebudayaan di Indonesia. Tidak bisa di pungkiri bahwa kemajuan teknologi
informasi ini memang harus terjadi di Negara Indonesia ini, agar Negara
Indonesia tidak kalah saing dengan negara
lain.
Ø Dampak
Positif
1) Pertukaran
informasi berlangsung sangat cepat.
2) Memudahkan
pekerjaan manusia.
3) Pekerjaan
yang dilakukan seseorang menjadi lebih efektif dan efisien
4) System
pembelajaran tidak harus tatap muka dengan guru karena dengan kemajuan TIK
khusunya Internet kita bisa melakukan V-class. Dan masih banyak yang lainnya.
Ø Dampak
negative
1) Masuknya
budaya asing yang tidak baik.
2) Lupa
akan waktu
3) Merosotnya
nilai moral
Contoh :
Roni
dan Abi hendak pergi ke Lapangan Bola desan sebelah. Saat menuju kesana, Roni
singgah sebentar untung membeli minum sementara Abi menunggu di luar kedai.
Sembari menunggu minuman yang di pesan Roni, Roni melihat berita di TV tentang
bencana alam yang terjadi di daerah Jepang. Roni menyimaknya sesaat, namun saat
Ibu warung selesai membuat minuman Roni, berita tadi sudah berganti dengan
acara kuliner. Sambil menunggu kembalian dari Ibu warung, Roni kembali menonton
acara itu. Setelah Roni menerima kembaliannya, Roni bercerita kepada Abi
tentang berita bencana alam yang terjadi di Jepang tadi, namun karena
menontonnya hanya sesaat dan yang kemudian berubah menjadi acara kuliner, Roni
tidak terlalu detail menceritakan berita itu kepada Abi, karena pesan yang
dibawa sedikit. Akibatnya, dalam waktu beberapa detik,
kejadian bencana alam yang terjadi di Jepang
tersebut dapat segera dilupakan berkat interaksi manusia yang berlangsung sangat
cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Nama : Elizsara Maensa R. S.
KELAS : 2PA11
NPM : 17515821