Elegant Rose - Working In Background
Peran Sosial & Dampak Negatif dalam Penggunaan Internet

A. Peran Sosial
              Dengan setiap teknologi baru, hampir selalu ada periode terkait re-ogranisasi sosial dan kultur dan refleksi, dan kadang-kadang bahkan kecemasan dan konflik. Hampir selalu ada juga banyak pembicara jurnalis, ulama, dan orang biasa mencoba untuk memahami apa yang mereka ketahui dan mendengar tentang perkembangan teknologi baru. Sering mitos populer tentang teknologi baru dapat menjadi ekstrim, cenderung membesar-besarkan dampak negatif atau positif mereka percaya bahwa teknologi akan memiliki pada masyarakat, interaksi sosial, dan psikologis individu. Setiap peran sosial adalah serangkaian hak, kewajiban, harapan, norma, dan perilaku seseorang yang harus dihadapi dan dipenuhi. Model ini didasarkan pada pengamatan bahwa orang-orang bertindak dengan cara yang dapat diprediksikan, dan bahwa kelakuan seseorang bergantung pada konteksnya, berdasarkan posisi sosial dan faktor-faktor lain.
              Perilaku prososial mencakup kategori yang lebih luas yaitu meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong dan bermanfaat bagi orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif si penolong.Determinisme teknologi karena melihat teknologi sebagai besar ‘penggerak dan pengocok’ balik transformasi sosial yang besar pada tingkat intuisi, interaksi sosial dan kognisi individu.
              Prososial : perilaku yang menguntungkan bagi penerima tetapi tidak memiliki keuntungan untuk pelakunya.  pengertian perilaku prososial mencakup tindakan-tindakan: sharing (membagi), cooperative (kerjasama), helping (menolong), honesty(kejujuran), serta mempertimbangkan hak dan kesejahteraan orang lain. Contonya perilaku prososial meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong, tanpa memperhatikan motif penolongnya. Perilaku prososial mencakup kategori yang lebih luas yaitu meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperdulikan motif-motif si penolong.

 B.Dampak Negatif dalam Penggunaan Internet
              Internet memiliki sisi manfaat dan sisi yang tidak berguna, bahkan dampak yang sangat buruk. Benar-benar ibarat pedagang bermata dua. Sejatinya, internet diciptakan sebagai media untuk menyebarkan segala bentuk data yang bernilai positif.  Namun kini internet telah beralih fungsi sebagai media penyebarluasaan hal-hal yang merugikan.

Berikut ini meruapakan dampak negatif penggunaan internet :
  • Perilaku Antisosial

              Sering dipandang sebagai sikap dan perilaku yang tidak mempertimbangkan penilaian dan keberadaan orang lain ataupun masyarakat secara umum di sekitarnya. Suatu tindakan antisosial termasuk dalam tindakan sosial yang berorientasi pada keberadaan orang lain atau ditujukan kepada orang lain, meskipun tindakan-tindakan tersebut memiliki makna subyektif bagi orang-orang yang melakukannya. Tindakan-tindakan antisosial ini sering mendatangkan kerugian bagi masyarakat luas, dalam hal penggunaan internet di zaman sekarang ini yang membuat sesorang menjadi anti sosial beberapa diantaranya daalah permainan dan media social.
Contoh: mahasiswa-mahasiswa bermain permainan olahraga atau perang-perangan seperti counter strike (CS) yang merupakan permainan dalam komputer. Biasanya mereka memainkan permainan kesukaan mereka ini disela-sela kegiatan mereka ketika jenuh atau sedang beristirahat. Permainan komputer banyak memberikan bumbu-bumbu kekerasan didalamnya.
  • Pornografi

              Anggapan yang menyebutkan bahwa internet identik dengan pornografi, itu tidak salah. Dengan kekuatan untuk berikan informasi yang dimiliki internet, pornografi merajalela. Untuk mengantisipasi semua itu, ‘browser’ produsen merampungkan program mereka dengan kekuatan untuk memilih type home page yang bisa ditemukan photo secara online. di pornografi serta kekerasan dapat menyebabkan dorongan pada seseorang untuk lakukan tindak pidana.
  • Gambling

              Atau perjudian juga merupakan salah satu dampak negative dari penggunaan internet. Sebenarnya, gambling sudah ada sejak jaman dahulu. Gambling merupakan kejahatan yang muncul sebagai akibat adanya komunitas dunia maya di internet dan memiliki karakteristiki seperti perjudian ,yang dapat menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan komunitas gambling. Para pelaku jenis ini biasanya digambarkan dalam bentuk orang-orang dari kelas menengah keatas yang berpenghasilan besar. Ruang lingkup kejahatan dari gambling bersifat global. Gambling sering dilakukan secara transnasional melintasi batas antar Negara. Dimasa mendatang kejahatan semacam ini dapat mengganggu perekonomian si pelaku gambling ini dan perekonomian nasional melalui jaringan infrastruktur yang berbasis teknologi elektronik.
  • Deindividuasi

              Suatu proses hilangnya kesadaran individu karena melebur di dalam kelompok atau bisa dikatakan sebagai pikiran kolektif. Atau pengaruh atas suatu kelompok yang menyebabkan kita jadi tidak bertanggung jawab. Contohnya terhadap internet yang berbohong atau menyamarkan segala identitasnya dalam dunia maya demi melakukan sesuatu yang menurut dia baik tapi merugikan bagi oranglain.



 SUMBER


             Di era globalisasi ini, kita lebih banyak membutuhkan teknologi untuk tetap terhubung dengan teman, kolega, dan memperbaharui berita serta informasi-nformasi yang bermanfaat bagi kehidupan kita. Teknologi yang kita hadapi saat ini  tidak terlepas dari peran Internet. Teknologi yang berkembang saat ini memudahkan kita untuk mengakses Internet, sehingga memunculkan Internet Addiction. Sebelum kita beralih Apa itu Internet Addiction, mari kita lihat pengertian dari masing-masing katanya.

..Internet
             Interconnection network (internet) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung. Internet berasal dari bahasa latin “inter” yang berarti “antara”. Internet merupakan jaringan yang terdiri dari milyaran komputer yang ada di seluruh dunia. Internet melibatkan berbagai jenis komputer serta topology jaringan yang berbeda.
..Addiction
             Berasal dari bahasa inggris yang artinya kecanduan, ketagihan. Addiction merupakan suatu hubungan emosional dengan suatu objek atau kejadian, dimana individu yang mengalaminya mencoba untuk menemukan kebutuhannnya terhadap intimasi.  Addiction (pada tingkat yang paling dasar) adalah sebuah usaha untuk mengontrol dan memenuhi keinginan untuk mendapatkan kebahagiaan (Ivan, 2007).
Menurut Arthur T. Horvart (1989) dari  Center for Cognitive Therapy, addiction adalah:
“An activity or substance we repeatedly carve to experience, and for which we are willing if necessary to pay a price (or negative consequences).”

 ..Pengertian Internet Addiction

             Internet addiction adalah penggunaan internet yang bersifat patologis, yangditandai dengan ketidakmampuan individu untuk mengontrol waktu menggunakan internet, merasa dunia maya lebih menarik dibandingkan kehidupan nyata,  dan mengalami gangguan dalam hubungan sosialnya. 


..Penyebab Internet Addiction

             Ferris (dalam Duran, 2003) mengungkapkan beberapa penyebab seseorang mengalami internet addiction dilihat dari berbagai pandangan, yaitu:
 a. Pandangan behavioris

             Menurut pandangan behavioral, internet addiction didasari oleh teori B. F Skinner mengenai  operant conditioning. Individu mendapatkan  reward positif, negatif, atau hukuman atas apa yang dilakukannya.

Contoh :
Pada individu yang selalu merasa malu untuk bertemu dengan
orang baru dan berkenalan. Bagi individu yang seperti ini, internet dapat
memberikan arti mengenai pengalaman mencintai, membenci, merasa
kepuasan, dan berarti tanpa interaksi tatap muka dengan orang lain.
Pemberian  reward pada pengalaman ini menjadi penguat perilaku pada
diri individu tersebut.


 b. Pandangan psikodinamika  dan kepribadian
             Pandangan ini mengungkapkan  addiction berkaitan antara individu
tersebut  dengan pengalamannya. Tergantung pada kejadian pada masa
anak-anak yang dirasakan individu tersebut saat masih anak-anak dan
kepribadiannya yang terus berkembang, yang juga mempengaruhi
perkembangan suatu perilaku addictive, ataupun yang lainnya. Subjek atau
aktivitas bukan merupakan hal yang penting dalam kasus ini, tetapi
individunya, dan apa yang mendasari individu tersebut menjadi addictive.
Pelajara asing yang mengikuti program pertukaran pelajar kemungkinan
akan berinternet agar merasa betah dan dalam proses ini sangat mungkin
dikarenakan keinginan mental individu tersebut sepanjang waktu.

c. Pandangan sosiokultural
             Pandangan sosiokultural menunjukkan ketergantungan ini tergantung pada ras, jenis kelamin, umur, status ekonomi, agama, dan negara.

d. Pandangan biomedis
             Pandangan ini menekankan pada adanya faktor keturunan dan kesesuaian,
antara keseimbangan kimiawi antara otak dan neurotrasmiter. Alasan ini
menyerupai penggunaannya dalam menjelaskan pasien ketergantungan
obat-obatan yang membutuhkan penyeimbangan zat kimia pada otaknya,
atau individu yang memiliki kecenderungan terlibat dalam perjudian. 


Sumber



1. Psikologi Ketertarikan Interpersonal dalam Internet


              Bicara tentang ketertarikan interpersonal dalam internet, Komputer merupakan media komunikasi yang memberikan tempat baru bagi pengaruh keakraban. Kenyataannya, seseorang dengan jarak ribuan mil menjadi tidak berarti dengan adanya internet walau tidak bisa bertemu. Keakraban dan jarak fungsional ditentukan oleh layar komputer. Apakah terdapat perbedaan antara hubungan yang dijalin via komputer dibanding dengan yang dibentuk dalam kehidupan sehari-hari? Jawabannya tentu saja iya, karena ketika berjumpa melalui internet, ketertarikan berkembang melalui kualitas percakapan, sedangkan mereka yang berjumpa secara langsung dengan tatap muka ketertarikannya lebih tergantung pada daya tarik fisik (Mc Kenna, Green, & Gleason, 2002).

              Jika kita bertemu dengan orang baru secara tatap muka kita segera melihat penampilan fisiknya. Sebaliknya, ketika orang bertemu online, mereka dapat menyembunyikan tampangnya dan ciri lain yang mungkin menurunkan daya tariknya, seperti rasa gugup saat berada dalam situasi sosial. Anonimitas internet dapat memudahkan orang untuk mengungkapkan informasi personalnya. Sebagai akibatnya, individu mungkin merasa bahwa mereka lebih mampu mengekspresikan aspek-aspek penting dari diri riil mereka saat berinteraksi melalui internet. Katelyn McKenna dan rekannya (2002) memperkirakan bahwa orang mungkin menjalin persahabatan awal dengan cepat secara online ketimbang melalui tatap muka.




2.  Hambatan Psikologi dalam Interpersonal Online-relation

  1. Antara kedua orang tersebut kurang bahkan tidak merasakan kedekatan emosional karena tidak melihat wujud fisik dari lawan bicaranya.
  2. Tidak dapat melihat komunikasi non verbal yang diberikan komunikator kepada komunikannya padahal komunikasi non verbal itu penting dalam melakukan komunikasi agar terbentuk mutual understanding antara keduanya.
  3. Begitu juga dalam penggunaan internet, biaya yang dikeluarkan lebih banyak daripada berkomunikasi dengan telepon karena harus mempunyai perangkat PC atau laptop beserta dengan jaringan telepon yang disambungkan untuk mengakses internet itu sendiri, kalaupun tidak menggunakan PC atau leptop sendiri maka akan mengeluarkan biaya untuk ke warnet untuk mengakses internet. Kemudian jika menggunakan media internet dalam melakukan komunikasi bermedio maka diperlukan keahlian khusus dalam mengoperasikan komputer maupun situs-situs yang ada di internet itu sendiri.
  4. Banyak kebohongan yang terdapat dalam penggunaan media terlebih media virtual karena tidak dapat melihat gerak-gerik maupun gesture yang diungkapkan dalam non verbal dari lawan bicaranya dan pesan yang disampaikan tidak dapat sepenuhnya dipertanggungjawabkan karena tidak ada bukti yang otentik.
  5. Etika dan Norma yang minim yaitu sering adanya komentar yang kurang baik dan saling terjadi pertentangan dan perdebatan  yang biasanya tentang SARA  itu sering terjadi dalam beberapa situs.
  6. Kurang terjamin nya komitmen yaitu sring terjadi ingkar janji  di dalam suatu hubungan perjanjian di internet.
  7. Adanya Identitas Palsu, seperti yang kita lihat sekarang banyak sekali orang yang memalsukan identitasnya. Dalam kata lain dia tidak menjadi dirinya sendiri. Seperti dalam facebook ataupun twitter dan jejaring sosial lainnya.



3.  Perilaku Negatif dalam Interpersonal Online-raltion


  •  Kebebasan mengakses situs-situs buruk (situs porno)


        Dengan kemudahan akses dalam berinternet, banyak situs-situs yang secara sengaja atau tidak sengaja terdapat banner atau iklan yang menampilkan gambar porno. Hal ini terkadang dapat di lihat ileh netter yang berumur masi muda atau belum cukup umur yang jika pc mereka tidak di protect oleh orang tua mereka.
  • Perilaku negatif yang menimbulkan sikap SARA

      Kurang adanya norma dan etika ketika kita berkomunikasi bisa saja menimbulkan ucapan atau sikap yang nantinya akan merujuk kepada arah yang menjelekkan suku, agama, atau ras. contoh  akun akun yang berisi pro dan kotra dalam jejaring sosial.
  • Cyber Cheating

      Ketika seseorang yang secara nyata memiliki pasangan di dunia nyata, mereka bisa memiliki pasangan juga didunia maya.seperti  ada seorang lelaki yang sudah beristri ia mengunakan nama samara dan menuliskan baha dalam statusnya dia single dan tertarik untuk memiliki pasangan dan akhirnya iapun mencari wanita dan melakukan perselingkuhan tanpa di ketahui istrinya dan keluargannya.
  • Cyber Flirting
       Kegiatan merayu atau menggoda yang dilakukan dalam dunia maya disebut Cyber Flirting. Dikategorikan negatif karena terkadang si penggoda tidak menggunakan bahasa yang baik atau bahkan si penggoda ini adalah penyamar pada suatu akun.  Yang terkadang banyak yang melakukan pemalsuan nama atau mengunakan nama samara, sehingga dapat menimbulkan masalah apalagi ia mengunakan akun seseorang dan mengoda orang lain kata yang popular sekarang adalah di bajak. Dan terkadang si pengoda juga mengunakan akun dirinya sendiri contohnya di jejaring social si pengoda dapat mengoda pasangan orang lain dangan  kata kata yang terkadang tidak wajar atau tidak baik maka akan menimbulkan masalah.







SUMBER

http://javeierdavid.blogspot.com/2012/11/psikologi-sosial-ketertarikan.html
http://sluhur.blogspot.com/2012/10/fenomena-interpersonal-di-internet.html




1. SEJARAH KOMUNITAS ONLINE
              Dewasa ini masyarakat dunia tak lagi mengalami kesulitan dalam berinteraksi satu sama lain. Berbagai media dapat digunakan dengan sangat mudah untuk bisa berinteraksi, baik itu lintas daerah, lintas budaya maupun lintas negara sekalipun. Itu semua bisa terjadi dengan adanya fasilitas yang sekarang ini sangat “booming” dan menjadi salah satu kebutuhan bagi seluruh masyarakat, khususnya masyarakat modern. Tidak dapat dipungkiri bahwa internet telah menjadi salah satu kebutuhan, gaya hidup, dan hiburan bagi masyarakat. Tak heran internet telah membawa pengaruh yang sangat besar bagi peradaban dunia saat ini. Internet juga ternyata mempunyai manfaat yang luar biasa bagi kehidupan sosial kita, yaitu salah satunya adalah interaksi sosial. Internet saat ini, tidak lagi menjadi sesuatu yang sulit untuk dilakukan dan didapatkan. Tak heran memang jika interaksi dan kehidupan “maya” di internet seperti telah menjelma menjadi kehidupan nyata yang juga mempunyai kehidupan dan interaksi sosial. Melalui internet, kita bisa melakukan apa saja yang kita lakukan di dunia “nyata”, seperti berkomunikasi, berinteraksi, bekerja, bahkan membentuk suatu kelompok atau komunitas tertentu.
              Bahkan, saat ini dikatakan bahwa polarisasi kelompok juga terjadi di internet. Tak hanya itu, kelompok kerja sekalipun juga terjadi di internet yang kemudian dinamakan kelompok kerja virtual. Pertama, akan dibahas mengenai sejarah komunitas online yang saat ini sedang marak. Seperti dijelaskan di atas, bahwa saat ini internet telah menjamur ke berbagai tempat, berbagai usia, dan berbagai kelompok, tak heran jika internet telah menyediakan fasilitas bagi komunitas-komunitas, yang tentunya merupakan komunitas online yang memungkinkan anggota/ penggunanya bisa saling berinteraksi dengan sesama pengguna. Sebelum membahas sejarah dari komunitas online (online community), akan dibahas terlebih dahulu apa yang disebut dengan komunitas online tersebut. Saat ini, banyak yang menganggap bahwa komunitas online atau online community dan jejaring sosial (social networking) adalah dua hal yang dianggap sama.
             Padahal jika diteliti lebih lanjut kedua hal tersebut mempunyai perbedaan mendasar, walaupun memang mempunyai kesamaan yang mendasar pula, yaitu Ä´sebagai suatu wadah atau fasilitas yang memungkinkan orang di seluruh penjuru dunia atau penikmat internet dapat saling terhubung dan berinteraksi satu sama lain. Namun apa perbedaanya?  Jika dilihat dari sisi broader-nya, jejaring sosial (social network) merujuk pada layanan individual-centered atau layanan yang lebih merujuk pada aktivitas individual. Sedangkan komunitas online (online community) adalah layanan yang bersifat group-centered atau layanan yang lebih merujuk pada aktivitas suatu grup tertentu. Tetapi sebenarnya, antara komunitas online dan jejaring sosial mempunyai hubungan yang erat.  Komunitas online merupakan salah satu dampak sosial dari adanya jejaring sosial. Jadi, dengan kata lain komunitas online terbentuk dari adanya jejaring sosial, atau bisa dikatakan bahwa suatu komunitas online terbentuk dari gabungan pengguna jejaring sosial yang lemudian membentuk suatu grup atau komunitas. Jadi, komunitas online adalah komunitas virtual yang eksis secara online dan semua membernya bisa bereksistensi melalui pengambilan bagian pada ritual keanggotaan.

2. POLARISASI DALAM INTERNET-POLARISASI KELOMPOK
                                                                                    
Polarisasi Kelompok :
     1.perbuatan atau proses penyinaran
     2.magnetisasi
     3.pembagian atas dua bagian (kelompok orang yg berkepentingandsb) yg berlawanan

              Polarisasi kelompok adalah gejala mengumpulnya pendapat kelompok pada satu pandangan tertentu. Polarisasi Kelompok adalah intensifikasi dari suatu pre-existing awal kelompok pilihan ( Baron et al. 1992 : 73). Efek polarisasi menyinggung pada rata-rata scoreindividu sebelum dan setelah diskusi kelompok. Anggota kelompok paling ekstrim, mungkin sekali , sudah menjadi lebih moderat setelah diskusi itu. Tetapi pada rata-rata pertimbangan atau pilihan sudah menjadi yang lebih ekstrim.

  •  Penyebab:

          – Perbandingan sosial : menilai pendapat dan kemampuan seseorang dengan cara
             membandingkannya dengan pendapat dan kemampuan orang lain
          – Diskusi kelompok : memunculkan ide2 yang sama
          – Tidak ada prasangka.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok yaitu anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan:
          a. Melaksanakan tugas kelompok
          b. Memelihara moral anggota-anggotanya.

              Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok-disebut prestasi (performance) tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfacation). Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok.
  •  Faktor situasional karakteristik kelompok :

          -ukuran kelompok
          -jaringan komunikasi
          -kohesi kelompok
          -kepemimpinan
  
  • Faktor personal karakteristik kelompok :

        Kebutuhan interpersonal:
          – ingin masuk menjadi bagian kelompok (inclusion)
          – ingin mengendalikan orang lain dalam tatanan hierakis (control)
          – ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok yang lain

             Polarisasi kelompok terdapat gejala yang adalah pengumpulan suara yang dipaksa karena situasi.

Contoh :
              Dalam suatu kelompok yang berjumlah 70 anggota diadakan musyawarah untuk memilih keputusan, ada lima orang tidak setuju dengan keputusan bersama, namuk karena 65 orang anggota setuju dengan keputusan tersebut, setelah didiskusikan kembali lima orang tersebut ikut setuju dalam mengambul keputusan yang telah disepakati.
              Kelompok ini misalnya adalah keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.



3. KELOMPOK UNIT DALAM INTERNET, KELOMPOK KERJA VIRTUAL


Kelompok Unik dalam Internet

             Di dalam dunia internet terdapat banyak sekali kelompok-kelompok atau biasa yang disebut dengan komunitas (fanbase) dari kelompok musik, kelompok jual beli barang, kelompok sosial, dsb. Ini sangat bermanfaat bagi si pengguna karena mulai dari dunia maya kita dapat mengenal satu sama lain orang-orang yang mempunyai hobi dan kebiasaan yang sama, orang-orang yang tadinya tidak kita kenal tetapi dengan adanya kelompok unik ini melalui internet kita dapat bersosialisasi dengan anggota-anggota lain. Hobi yang sama, mempunyai barang yang hampir sama karena sama-sama memiliki rasa kekaguman sehingga apapun barangnya, bagaimanapun bentuk dan cara menggunakannya kalau sudah terlanjur suka dan kagum pasti akan terus-menerus dicari, bahkan ada yang sampai mencari barang yang dia suka dia dengan keberaniannya serta niat yang sangat tinggi sampai ke luar negeri. Ini mungkin ada beberapa contoh analisa tentang kelompok-kelompok unik dalam Internet.
             Di atas kita sudah jelaskan apa saja kelompok-kelompok yang ada di dalam internet. Mungkin sudah banyak orang yang mengenal dengan kelompok musik dengan berbagai macam aliran, kalau sudah mendengar kata tersebut maka anggota-anggota yang ikut bergabung dalam kelompok itu akan sangat bangga dan senang karena di dalamnya terdapat berbagai macam hal yang bisa mereka lakukan seperti membuat jadwal berkumpul atau gathering guna saling mengenal, saling berbagi dalam bermusik, dan saling memberi semangat agar kelompok tersebut dapat bertahan lama, selalu kompak, dan akan selalu memberikan yang terbaik bagi kelompoknya sendiri maupun masyarakat luas. Ada lagi tentang kelompok di dalam internet yaitu jual beli barang, yaitu segala jenis barang yang bermerk atau yang sudah grosir dapat dijual disitu tujuannya bagi si pengguna tentu saja menambah penghasilan dan bagi konsumen adalah lebih praktis. Biasanya para komsumen membeli barang di luar rumah seperti di Mall atau tempat-tempat grosiran lainnya, kali ini sudah ada yang lebih praktis lagi tanpa harus keluat rumah yaitu jual beli melalui via online. Barang yang kita inginkan tinggal pesan lewat email atau sms dan siap diantar sampai tujuan. Di Indonesia ini sudah beribu-ribu macam kelompok dan mereka bisa saling berinteraksi satu dengan yang lain dengan sesama komunitas.


Kelompok Kerja Virtual

             Kelompok kerja virtual adalah sebuah "ruang kerja" yang berlokasi di dunia internet, di mana seorang individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan untuk melaksanakan bisnis profesional atau pribadi tanpa memiliki "fisik" lokasi usaha. Kelompok kerja virtual merupakan sebuah bentuk aplikasi layanan perkantoran dalam format virtual yang bekerja secara online. Pengaturan operasional dan fungsional suatu Kelompok kerja virtual memungkinkan pemilik bisnis dan karyawan untuk bekerja dari lokasi di manapun dengan menggunakan teknologi komputer seperti PC, laptop, ponsel dan akses internet.
            Kelompok kerja virtual  menggunakan teknologi komputer guna menghubungkan orang-orang yang terpisah secara fisik guna mencapai sasaran bersama.Teknik tersebut memungkinkan orang saling bekerjasama lewat metode online, kendati mereka dipisahkan yuridiksi negara bahkan benua.
            Kelompok kerja virtual dapat melakukan lebih banyak hal ketimbang kelompok kerja lainnya, terutama dalam hal berbagi informasi, pembuatan keputusan, dan perampungan pekerjaan. Mereka terdiri atas para anggota dari organisasi yang sama ataupun hubungan anggota organ dengan para pekerja dari organisasi lain semisal supplier ataupun partner perusahaan.


Tujuan

              Kelompok kerja virtual timbul sebagai upaya untuk mewujudkan efisiensi kerja yang berujung pada penekanan biaya (cost reduction) yang salah satunya adalah pengurangan penggunaan lingkungan kantor secara fisik. Sebuah kantor virtual dapat memberikan penghematan yang signifikan dan fleksibilitas dibandingkan dengan menyewa ruang kantor tradisional. Kelompok kerja virtual merupakan implementasi dari upaya otomasi perkantoran (office automation) yang bertujuan membantu pemilik atau karyawan perusahaan untuk meningkatkan produktifitas kerja. Keberadaan kantor virtual seorang pemilik atau karyawan persahaan dapat “datang” ke kantor secara cepatyang sebetulnya, kedatangan dan kepergian tersebut berlangsung secara virtual yang tidak secara fisik datang dan hadir di lingkungan kantor.


Infrastruktur

             Mewujudkan suatu Kelompok kerja virtual berarti mempersiapkan infrastruktur otomasi perkantoran, melakukan definisi ulang (redefine) proses kerja kantor, serta mempersiapkan kondisi karyawan untuk bekerja melalui konsep kantor virtual. Definisi ulang proses kerja dan persiapan kondisi karyawan tentunya akan melibatkan proses manajemen yang cukup kompleks, terlebih bagi perusahaan yang selama ini beroperasi dengan cara tradisional. Sedangkan infrastruktur otomasi perkantoran, meskipun tetap melibatkan proses manajemen, lebih sering dipandang dari segi teknis integrasinya. 

Infrastruktur otomasi perkantoran dapat tersusun atas tiga jenis aplikasi berikut ini:
          1. Aplikasi perkantoran, meliputi pengolah kata, pengolah tabel, pengolah slide
             presentasi.
          2. Aplikasi komunikasi, termasuk e-mail, messaging, voice-mail, telefon, fax, address
              book, dll.
          3. Aplikasi kolaborasi, yang berisi aplikasi manajemen proyek, kalender elektronik,
              forum diskusi, aplikasi konferensi dll.

             Kini dengan semakin banyaknya perusahaan yang menyediakan layanan kelompok kerja virtual, memudahkan individu untuk mengembangkan usahanya tanpa harus memikirkan infratruktur otomasi perkantoran. Beberapa perusahaan kantor virtual telah menyediakan layanan dan bantuan yang terkait dengan kantor fisik, seperti alamat kantor yang bergengsi, layanan menjawab telepon profesional dan menyewakan ruang kantor dan ruang pertemuan, dan lain-lain.
             Kelompok kerja virtual saat ini bukan hanya sebagai pemanfaatan ”ruang kerja” di dunia maya, tetapi juga merupakan aplikasi lengkap termasuk komunikasi profesional.




4. KELOMPOK KERJA DAN BRAINSTORMING ELEKTRONIK

             Brainstorming adalah aktivitas dimana sebuah kelompok mencoba untuk menemukan solusi untuk suatu masalah tertentu, dengan cara mengumpulkan daftar ide yang di dapat secara spontan oleh para anggota kelompoknya. Brainstorming ditemukan dan di kembangkan oleh Alex Osborn Faickney pada tahun 1953 melalui buku Terapan Imajinasi.

Model-model dari brainstorming ada beberapa macam, antara lain:
          · Verbal Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah kelompok yang
            dilakukan secara verbal dengan tatap muka dalam sebuah pertemuan langsung.
          · Nominal Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah kelompok
            akan tetapi tidak dilakukan secara langsung artinya ketika bertukar pikiran
            menggunakan alat bantu seperti kertas atau dengan cara chatting.
          · Electronic Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah kelompok
            yang dilakukan secara elektronik dengan menggunakan alat seperti group support
            system.

              Dalam elektronik brainstorming, biasanya didukung oleh sistem rapat elektronik atau EMS. Akan tetapi dapat juga dilakukan secara lebih sederhana yaitu dengan cara berkirim email, menggunakan browser berbasis, atau peer-to-peer software.
              Dengan sistem rapat elektronik dapat anggota kelompok dapat bertukar ide dengan menggunakan fasilitas internet, dengan begitu juga akan terlihat bagaimana kontribusi dari masing-masing anggota kelompok. Dan juga dalam cara ini dapat ditemukan ide-ide kreatif yang jarang mendapat kesanaan antar anggotanya, sehingga dapat menghasilkan solusi pemecahan masalah secara kreatif dan terkategorisasikan, penghapusan duplikat ataun pengahpusan informasi yang sama, dapat menghasilkan pemikiran yang tidak seperti biasanya atau tidak standar, dan proses diskusi antar anggota kelompoknya.
               Jadi dalam kerja kelompok dengan menggunakan cara brainstorming terlebih dalam brainstorming model elektronik akan lebih efektif. karena dengan menggunakan cara ini, anggota kelompok akan lebih mudah mendapatkan materi dalam internet dan membaginya kepada anggota yang lain.k kerja dan brainstorming elektronik





5. MENGGAMBARKAN KEPERCAYAAN DALAM TIM VIRTUAL


Membangun Kepercayaan Dalam Tim Virtual

Tim Virtual adalah sebuah tim yang dibentuk karena adanya keterbatasan waktu dan ruang dan tidak dapat bersatu secara fisik antara satu sama lain sehingga dibuatlah Tim Virtual menggunakan jaringan komputer agar dapat mencapai tujuan bersama. Tim Virtual biasanya dibuat ketika sekelompok orang ingin mengerjakan tugas kelompok atau hanya sekedar ingin berbagi informasi. Berikut adalah beberapa perbedaan dan persamaan Tim Virtual dengan tim yang bertemu secara fisik, antara lain:

          Persamaan :

               ·Adanya tujuan  yang ingin dicapai  bersama
               ·Adanya komunikasi dari setiap anggota tim
               ·Memerlukan adanya diskusi tim
               ·Kepercayaan dalam tim

           Perbedaan :

               ·Kontak sosial yang terbatas pada tim virtual
               ·Ruang dan waktu
               ·Tingkat emosional setiap anggota

Dalam membangun tim virtual, hal yang perlu kita perhatikan adalah:

1. Komunikasi
Komunikasi sangat penting dalam membangun suatu hubungan, karena dalam melakukan perkerjaan bisa saja terjadi kesalahan dan dengan komunikasi kita bisa mengurangi sedikit banyaknya kesalahpahaman dalam sebuah tim

2. Cultural Awareness
Toleransi dan pengetahuan tentang budaya lain juga perlu diperhatikan, cara penyampaian intensi yang baik didaerah A bisa diterima tapi belum tentu didaerah B. Hal ini berkaitan dengan komunikasi, karena terjemahan langsung dari satu bahasa ke bahasa lain tanpa memperhatikan konteks juga dapat menambah probabilitas salah pengertian antar anggota.

  • Self Motivation

         Tidak semua orang berfungsi dengan baik dalam virtual team dimana setiap individu diharapkan bersifat self-motivated dan mampu bekerja secara mandiri tanpa pengawasan atau struktur eksternal. Faktor penting berikutnya adalah result-oriented, karena tidak ada rekan disekitar yang sadar betapa intensifnya seseorang berusaha menyelesaikan tugas kecuali pada akhirnya dia dapat mendemonstrasikan hasil akhirnya dengan jelas.
  •  Kepercayaan

          Kepercayaan sangat penting untuk mendukung semua point diatas, sebagai basis untuk komunikasi yang terbuka dan menyangga motivasi semua individu yang bersangkutan.
Rasa saling percaya disetiap anggota tim sangatlah diperlukan, agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud secara maksimal. Namun dengan kurangnya kontak sosial, rasa saling percaya antar anggota tim dapat berkurang sehingga kemungkinan untuk gagal sangatlah mungkin dalam tim virtual.

           Dalam mengatasi hal ini kami memiliki beberapa cara agar rasa saling percaya dari setiap anggota tim dapat tumbuh sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud secara maksimal, berikut caranya:

          ·Pemimpin yang kompeten
Adakalanya anggota tim akan patuh dan percaya kepada pemimpinnya jika pemimpin itu mempunyai kompetensi yang lebih seperti keterampilan dan pengalaman yang sangat memadai.

          ·Membagi tugas dengan rata
Menurut saya pembagian tugas merupakan salah satu faktor timbulnya kepercayaan dalam tim virtual. Ketika seorang anggota tim merasa tugasnya lebih berat daripada yang lain, orang tersebut akan berprasangka buruk terhadap anggota yang lain seperti prasangka adanya hubungan khusus antara pemimpin dan salah satu anggota lainnya.

          ·Keaktifan setiap anggota
Setiap anggota tim harus aktif dalam forum diskusi yang sudah direncanakan. Dalam setiap pertemuan virtual tersebut setiap anggota harus menjelaskan hasil pekerjaan yang telah ia kerjakan dan jika terjadi kesalahan dapat dilakukan evaluasi dan  harus berperan aktif dalam memberi masukan-masukan terhadap evaluasi tersebut sehingga timbulnya kepercayaan antara aggota dengan anggota maupun anggota dengan pemimpin.

          ·Kerjasama
Kerjasama merupakan hal terpenting dalam sebuah tim, baik itu tim virtual maupun tim face to face. Karena dengan adanya kerjasama setiap anggota tim, akan memunculkan rasa kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama yang ingin diraih. Sekian pernjelasan dari saya mengenai hal-hal yang dapat membangun kepercayaan dalam Tim virtual





Kesimpulan

                Tim Virtual sebuah tim yang dibentuk karena adanya keterbatasan waktu dan ruang dan tidak dapat bersatu secara fisik antara satu sama lain sehingga dibuatlah Tim Virtual menggunakan jaringan komputer agar dapat mencapai tujuan bersama. Hal yang perlu diperhatikan dalam mebuat tim virtual adalah komunikasi, cultural awareness, self motivation, kepercayaan.

                Rasa saling percaya didalam tim virtual dapat berkurang, agar hal ini tidak menjadi masalah, maka dalam tim harus memiliki :
          ·Pemimpin yang kompeten
          ·Membagi tugas dengan rata
          ·Keaktifan setiap anggota
          ·Kerjasama






SUMBER

https://mayanadinta.wordpress.com/2013/11/05/polarisasi-kelompok/