Di era
globalisasi ini, kita lebih banyak membutuhkan teknologi untuk tetap terhubung
dengan teman, kolega, dan memperbaharui berita serta informasi-nformasi yang
bermanfaat bagi kehidupan kita. Teknologi yang kita hadapi saat ini tidak
terlepas dari peran Internet. Teknologi yang berkembang saat ini memudahkan
kita untuk mengakses Internet, sehingga memunculkan Internet Addiction. Sebelum
kita beralih Apa itu Internet Addiction, mari kita lihat pengertian dari
masing-masing katanya.
..Internet
Interconnection
network (internet) adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang
saling terhubung. Internet berasal dari bahasa latin “inter” yang berarti
“antara”. Internet merupakan jaringan yang terdiri dari milyaran komputer yang
ada di seluruh dunia. Internet melibatkan berbagai jenis komputer serta
topology jaringan yang berbeda.
..Addiction
Berasal dari
bahasa inggris yang artinya kecanduan, ketagihan. Addiction merupakan suatu
hubungan emosional dengan suatu objek atau kejadian, dimana individu yang
mengalaminya mencoba untuk menemukan kebutuhannnya terhadap
intimasi. Addiction (pada tingkat yang paling dasar) adalah sebuah
usaha untuk mengontrol dan memenuhi keinginan untuk mendapatkan kebahagiaan
(Ivan, 2007).
Menurut
Arthur T. Horvart (1989) dari Center for Cognitive Therapy,
addiction adalah:
“An activity
or substance we repeatedly carve to experience, and for which we are willing if
necessary to pay a price (or negative consequences).”
..Pengertian Internet Addiction
Internet
addiction adalah penggunaan internet yang bersifat patologis, yangditandai
dengan ketidakmampuan individu untuk mengontrol waktu menggunakan internet,
merasa dunia maya lebih menarik dibandingkan kehidupan nyata, dan mengalami gangguan dalam hubungan sosialnya.
..Penyebab Internet Addiction
Ferris (dalam Duran, 2003) mengungkapkan beberapa penyebab seseorang mengalami
internet addiction dilihat dari berbagai pandangan, yaitu:
a.
Pandangan behavioris
Menurut
pandangan behavioral, internet addiction didasari oleh teori B. F Skinner
mengenai operant conditioning. Individu
mendapatkan reward positif,
negatif, atau hukuman atas apa yang dilakukannya.
Contoh :
Pada
individu yang selalu merasa malu untuk bertemu dengan
orang baru
dan berkenalan. Bagi individu yang seperti ini, internet dapat
memberikan
arti mengenai pengalaman mencintai, membenci, merasa
kepuasan,
dan berarti tanpa interaksi tatap muka dengan orang lain.
Pemberian reward
pada pengalaman ini menjadi penguat perilaku pada
diri
individu tersebut.
b.
Pandangan psikodinamika dan kepribadian
Pandangan
ini mengungkapkan addiction berkaitan antara individu
tersebut dengan pengalamannya. Tergantung pada kejadian
pada masa
anak-anak
yang dirasakan individu tersebut saat masih anak-anak dan
kepribadiannya
yang terus berkembang, yang juga mempengaruhi
perkembangan
suatu perilaku addictive, ataupun yang lainnya. Subjek atau
aktivitas
bukan merupakan hal yang penting dalam kasus ini, tetapi
individunya,
dan apa yang mendasari individu tersebut menjadi addictive.
Pelajara asing
yang mengikuti program pertukaran pelajar kemungkinan
akan
berinternet agar merasa betah dan dalam proses ini sangat mungkin
dikarenakan
keinginan mental individu tersebut sepanjang waktu.
c. Pandangan
sosiokultural
Pandangan
sosiokultural menunjukkan ketergantungan ini tergantung pada ras, jenis
kelamin, umur, status ekonomi, agama, dan negara.
d. Pandangan
biomedis
Pandangan
ini menekankan pada adanya faktor keturunan dan kesesuaian,
antara
keseimbangan kimiawi antara otak dan neurotrasmiter. Alasan ini
menyerupai
penggunaannya dalam menjelaskan pasien ketergantungan
obat-obatan
yang membutuhkan penyeimbangan zat kimia pada otaknya,
atau
individu yang memiliki kecenderungan terlibat dalam perjudian.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar