Nama :
Elizsara Maensa Riadame Sitompul
NPM :
17515821
Kelas :
4PA11
C.
#SIP CBIS (Computer Based Information System) dan Evolusinya
1. CBIS
(Computer Based Information System)
Menurut Fatta
(2007), istilah Computer Based
Information System (CBIS) sebenarnya mengacu pada sistem informasi yang
dikembangkan berbasis teknologi komputer. Computer
Based Information System = hardware +
software + people + prosedur + information.
Menurut Rukun dan
Hayadi (2018) sistem informasi berbasis komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem
pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat
dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan,
koordinasi, dan kendali serta visualisasi dan analisis. Dalam CBIS biasanya
berkaitan dengan data, informasi, sistem, sistem informasi, dan basis komputer.
Menurut Roharjana (2017) CBIS merupakan
kumpulan dari perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), pangkalan
data (database), telekomunikasi,
manusia, dan prosedur yang dikonfigurasikan untuk mengumpulkan, memanipulasi,
menyimpan, dan memproses data menjadi informasi.
Komponen dari CBIS menurut Roharjana
(2017) :
a. Hardware
Merupakan
perangkat komputer yang digunakan untuk memasukkan input, pemrosesan serta mengeluarkan
output.
b. Software
Merupakan
program komputer yang mengelola operasi dari komputer.
c. Database
Mengorganisasikan
koleksi dari fakta dan informasi.
d. Telekomunikasi
Merupakan
transmisi elektronik dari sinyal untuk komunikasi. Memungkinkan organisasi
untuk mengatur proses dan tugas secara efektif lewat jaringan komputer.
e. Manusia
Merupakan
elemen terpenting, karena bisa menentukan keberhasilan atau kegagalan dan
implementasi sistem informasi berbasis komputer dalam suatu organisasi.
f. Procedure
Merupakan
strategi kebijakan, metode, dan peraturan untuk menggunakan sistem informasi
berbasis komputer.
2. Evolusi
CBIS
a. EDP
(Electronic Data Processing)
EDP
hadir saat teknologi alat pengolah data berkembang maju mulai dari mesin manual,
mesin elektrik, sampai ke komputer, maka semua bidang pekerjaan yang ada dalam
organisasi berkembang kearah pengukuran-pengukuran dengan perhitungan-perhitungan
teliti dan rumit yang dapat dikerjakan dengan bantuan alat pengolahan data yang
canggih. Harga peralatan pengolah data itu pun makin lama makin terjangkau oleh
kemampuan organisasi, sehingga setiap unit kerja sudah dapat memiliki alat
pengolah sendiri. Pengolahan data yang rumit dan memerlukan kapasitas alat
pengolah (komputer) yang besar yang tidak dapat dikerjakan oleh sesuatu unit
kerja, dapat diserahkan pengerjaannya pada unit pengolah data sentral yang disebut EDP.
Fungsi
EDP yakni membantu mengolah data dari berbagai unit dalam organisasi, karena
kapasitas peralatan pengolahan (komputer) yang terdapat pada unit masing-masing
tidak mampu mengolah data yang ada. EDP bukanlah berfungsi sebagai pusat
formasi, fungsinya adalah membantu mengolah data unit-unit kerja atau
menyediakan informasi yang diperlukan organisasi secara keseluruhan. Karena itu
EDP disebut sebagai pusat pengolahan data (Amsyah, 2005).
b. SIM
(Sistem Informasi Manajemen)
SIM
adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk
membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan
menyediakan resume rutin dari laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentah
dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang
dibutuhkan manajer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan
suatu Shim diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang
dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut (Roharjana,
2017).
c. Otomatisasi
Kantor (Office Automation/OA)
OA
berfungsi memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para
manajer dan pekerja kantor Melalui penggunaan alat-alat elektronik.
OA
dimulai tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya, Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/TS), yaitu mesin tik yang
dapat mengetik kata-kata yang telah terekam dalam pita magnetik. Operasi pengetikan
otomatis ini mengarahkan pada aplikasi OA yang disebut pengolahan kata (word processing).
Otomatisasi
kantor telah berkembang meliputi beragam aplikasi konferensi jarak jauh (teleconferencing), voice mail, surat elektronik (elektronic
mail), elektronic calendaring, facsmile transmission, dan destop publishing. Kita menggunakan
istilah kantor virtual (virtual office)
untuk menggambarkan semua aplikasi otomatisasi kantor. Semua aplikasi ini
dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi (Suryana,2012).
d. Expert System
Menurut
Roharjana (2017), Expert System (ES)
merupakan representasi pengetahuan yang menggambarkan cara seseorang ahli dalam
mendekati suatu masalah. ES lebih berpusat pada bagaimana mengkodekan
memanipulasi pengetahuan dari informasi (misalnya aturan if...then...). Adapun
cara kerja ES sebagai berikut:
a) Pengguna
berkomunikasi dengan sistem menggunakan dialog interaktif.
b) ES
menanyakan pertanyaan (yang akan ditanyakan seorang pakar) dan pengguna memberikan
jawaban.
c) Jawaban
digunakan untuk menentukan aturan mana yang dipakai dan ES menyediakan
rekomendasi berdasarkan aturan yang telah disimpan.
d) Seorang
knowledge engineer bertanggung jawab
pada bagaimana melakukan akuisisi pengetahuan, sama seperti seorang analis
tetapi dilatih untuk menggunakan teknik yang berbeda.
Referensi:
Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: Gramedia.
Fatta, H. A. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing
perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Roharjana, I. K. (2017). Pengembangan sistem informasi menggunakan metodologi agile.
Yogyakarta: Deepublish.
Rukun, K., & Hayadi, H. (2018). Sistem informasi berbasis expert system.
Yogyakarta: Deepublish.
Suryana, D. (2012). Sistem teknologi informas jilid 1: komputer sebagai sistem organisasi.
USA: CreateSpace Independent Publishing Platform.
0 komentar:
Posting Komentar